Laporan Praktikum Filum Arthropoda


Laporan Praktikum Filum Arthropoda

Dwi Eka Utari
Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Jember
NIM: T20158042
ABSTRAK
Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin pada tanggal 23 april di LAB terpadu IAIN Jember. Pada praktikum ini yang diamati adalah filum dari Arthropoda . Pada filum ini ada 4 hewan yang akan diamati yang tergolong sebagai hewan Arthopoda antara lain: udang, kupu-kupu, laba-laba dan belalang. Pada udang memiliki karakteristik morfologi antara lain Bentuk tubuh memanjang, Warna tubuh putih kemerahan , jumlah pleopods 5 pasang, jumlah pereopods 6 pasang, panjang badan 6cm, panjang kepala 5cm, panjang antenna 15,5 cm, panjang ekor 3,5 cm, panjang pereopods 4,5cm, panjang pleopods 2,5 cm, berat 8 gram. Pada kupu-kupu memiliki karakteristik morfologi warna tubuh coklat ada bercak putih, simetri radial, panjang antenna 4 cm, panjang badan 2,5 cm panjang sayap keseluruhan 4 cm, panjang sayap belakang 2,8 cm, panjang sayap depan 1,2 cm, lebar sayap 4 cm, lebar tubuh 1 cm, berat 0,2 gram dan memiliki kunci identifikas 1a-2b-5b-7b-10a. Pada laba-laba memiliki karakter morfologi mempunyai 2 segmen tubuh, memiliki kaki 4 pasang, warna tubuh hitam bintik kuning, simetri bilateral, ukuran panjang 2 cm, lebar abdomen 0,3 cm, panjang chephalothorax 0,5 cm, berat 0,2 gram. Sedangkan karakter morfologi yang dimiliki oleh belalang berat 0,4 gram, simetri bilateral, warna hijau dan kuning bagian dasar dorsal, panjang antenna 0,8 cm, lebar tubuh 0,4 cm, panjang tubuh 2,5cm, dan memiliki kunci identifikasi 1b-2a-3b- 5b-7a-8b-9b



Kata kunci: Arthropoda ; Kunci Identifikasi .
 


PENDAHULUAN

Dari praktikum yang dilakukan ini yaitu praktikum dari filum molusca dan echino. Dimana didalam praktikum ini dilakukan pengamatan terhadap 4  jenis dari filum Echinodermata dan 3 jenis dari filum molusca . Dalam praktikum ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan dan persamaan dari Filum-filum tersebut, sehingga nanti bisa dapat menentukan klasifikasi dan juga dapat membuat dendogram. Sehingga dapat memudahkan untuk proses mengidentifikasi. Penelitian ini sangat disarankan untuk menggunakan dasar-dasar agama islam sebagai alasan dilakukanya penelitian ilmiah, seperti telah dijelaskan dalam Al Quran surat An-nur ayat 45 : 

وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ بَطْنِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ رِجْلَيْنِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ أَرْبَعٍ ۚ يَخْلُقُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Arthopoda berasal dari bahasa Yunani yaitu arthos, sendi dan podos, kaki oleh karena itu cir-ciri utama  hewan yang termasuk dalam filum ini adalah kaki yang tersusun atas ruas-ruas. Jumlah spesies anggota filum ini adalah terbanyak dibandingkan dengan filum lainnya yaitu lebih dari 800.000 spesies. Contoh anggota filum ini antara lain kepiting, udang, serangga, laba-laba, kalajengking, kelabang, dan kaki seribu, serta spesies-spesies lain yang dikenal hanya berdasarkan fosil. Habitat hewan anggota filum arthopoda di air dan di darat (Maskoeri, 1992: 150).
            Sejak tahun 1990 banyak ahli zoology membagi kelompok Arthopoda menjadi filum Onychophora, filum Trilobita, filum Chelicerata, filum Uniramia, dan filum Crustacea. Pemisahan ini terutama berdasarkan perbedaan dalam hal struktur dan susunan kaki serta apendik yang lain. Filum Arthoppda dibagi menjadi empat subfilum yaitu Trilobita, Chelicerata, Onychophora, dan Mandibulata. Subfilum yang pertama yaitu Trilobita merupakan arthopoda laut yang primitive dan sangat melimpah pada masa paleozoic. Tubuh berukuran 10-675 mm, terbagi atas dua alur memanjang menjadi tiga cuping. Tubuh dilindungi oleh cangkang bersegmen yang keras. Kepala jelas terdiri atas empat segmen tubuh, memiliki sepasang antenula, empat pasang apendik biramus dan sepasang mata majemuk. Contoh anggota subfilum ini adalah Triarthus eatoni. Subfilum yang kedua yaitu Chelicerata, tubuhnya dibedakan atas dua bagian yaitu sefalotorak (prosoma) dan abdomen. Memiliki 6 pasang apendik. Tidak memiliki antenna atau manibula. Bagian-bagian mulut dan saluran pencernaan utamanya untuk fungsi penusuk, beberapa diantaranya memiliki kelenjar racun, respirasi menggunakan paru-paru buku, trakea atau insang. Subfilum berikutnya adalah Onychophora, bentuk tubuhnya seperti cacing dengan 14-43 pasang kaki (lobopodia) rongga tubuhnya berupa homocoel. Memiliki kelenjar lumpur yang hasil sekresinya akan dikeluarkan melalui papilla oral untuk menangkap mangsa atau predator. Saluran pencernaannya lengkap. Enzim-enzim dilepaskan ke dalam mangsa selanjtnya zat-zat nutrisi dihisap. System saraf memiliki ganglion, kepala dan dua tali saraflongitudinal yang membentuk tali tangga. Jantung berbentuk  tubular terletak di sebelah dorsal system sirkulasi terbuka. Subfilum terakhir adalah Mandibilata karakter special yang dimiliki anggota subfilum ini adalah mandibula dan antena (Mukayat, 1989: 135).
            Serangga adalah hewan-hewan bersegmen dengan eksoskeleton berkitin, dan alat-alat tambahan bersegmen. Segmentasi itu nampak jelas secara eksternal. Jumlah  jenis dalam filum ini lebih banyak dari jumlah jenis dari semua filum lainnya. Baik laut , air tawar, maupun habitat terestial di diami oleh serangga. Coelom pada Arthopoda tereduksi. Homocoel merupakan sebagian dari sistem sirkulasi. Jenis kelamin terpisah. Namun demikian, pada jenis-jenis tertentu reproduksi parthenogenesis merupakan karakteristiknya. Sirkulasi terjadi karena gerakan pulsasi jantung dorsal. Pernapasan dengan trakea selalu dicirikan dengan adanya porus berpasangan pada tiap segmen (Rusyana, 2011: 143).
Identifikasi merupakan kegiatan dasar dalam taksonomi. Identifikasi mencakup dua hal yaitu klasifikasi dan tata nama. Jadi identifikasi adalah menentukan persamaan dan perbedaan antara dua makhluk hidup, kemudian menentukan apakah keduanya sama atau tidak baru kemudian memberi nama. Untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang baru saja dikenal, kita memerlukan alat pembanding berupa gambar, realita atau specimen (awetan hewan dan tumbuhan) hewan atau tumbuhan yang sudah diketahui namanya, atau kunci identifikasi. Kunci identifikasi disebut juga determinasi (Tjitrosoepomo, 1998).



METODE PENELITIAN
Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 23 April 2018. Tempat pelaksanaan di Laboratorium Terpadu IAIN Jember. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini antara lain :Alat seksi ,papan seksi, buku identifikasi, lembar pengamatan dan alat tulis, kaca pembesar (Loup) specimen Arthopoda. Prosedur kerja yang dilakukan untuk pengamatan Arthropoda yaitu menyiapkan alat dan bahan, meletakkan specimen diatas papan seksi ,mengamati specimen dengan menggunakan kaca pembesar (loup), mencatat karakter morfologi yang meliputi: bentuk tubuh,warna tubuh, simetri tubuh, daerah anterior dan posterior dan ukuran tubuh (panjang dan lebar). Yang selanjutnya yaitu menggambar secara skematis dan diberi keterangan bagian-bagian tubuh. Lalu menulis klasifikasi mulai dari tingkat kingdom hingga spesiesnya dan menulis kunci identifikasi dan membuat dendogram berdasarkan karakter morfologi yang telah diamati. Yang terakhir menganalisis hasil pengamatan. 


HASIL

Tabel 1. Tabel dibawah ini berisi tentang gambar specimen Arthopoda beserta karakter morfologi dan klasifikasinya


1.        Udang (penaeus sp)





Karakter morfologi 
-          Bentuk tubuh memanjang
-           Warna tubuh putih kemerahan
-          jumlah pleopods 5 pasang
-          jumlah pereopods 6 pasang
-          panjang badan 6cm
-          panjang kepala 5cm
-          panjang antenna 15,5 cm
-          panjang ekor 3,5 cm
-          panjang pereopods 4,5cm
-          panjang pleopods 2,5 cm
-          berat 8 gram

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Ordo : Decapoda
Family : Penaeidae
Genus : penaeus
Spesies : penaeus sp

2.        Kupu-kupu



Krakter morfologi
-          warna tubuh coklat ada bercak putih
-          simetri radial
-          panjang antenna 4 cm
-          panjang badan 2,5 cm
-          panjang sayap keseluruhan 4 cm
-          panjang sayap belakang 2,8 cm
-          panjang sayap depan 1,2 cm
-          lebar sayap 4 cm, lebar tubuh 1 cm
-          berat 0,2 gram dan memiliki kunci identifikas 1a-2b-5b-7b-10a.

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lapidoptera
Family : Nyimpalidae
Genus : vanessa fabricius


3.        Laba-laba





Karakter morfologi
-          memiliki karakter morfologi mempunyai 2 segmen tubuh
-          memiliki kaki 4 pasang
-          warna tubuh hitam bintik kuning
-          simetri bilateral
-          ukuran panjang 2 cm
-          lebar abdomen 0,3 cm
-          panjang chephalothorax 0,5 cm dan berat 0,2 gram

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Ordo : Araneida
Family : Pholcidae

4.        Belalang





Karakter morfologi
-          karakter morfologi yang dimiliki oleh belalang berat 0,4 gram
-          simetri bilateral
-          warna hijau dan kuning bagian dasar dorsal
-          panjang antenna 0,8 cm
-          lebar tubuh 0,4 cm
-          panjang tubuh 2,5cm
-          memiliki kunci identifikasi 1b-2a-3b- 5b-7a-8b-9b

Klasifikasi

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Family : Acrididae
Genus : valanga
Spesies valanga nigricornius



 



                        
                                    Gambar 1. Dandogram sampel yang diamati




Tabel 1. kunci Identifikasi

Kunci identifikasi kupu-kupu
1a. serangga bersayap …………………………………………………..2
2b. sayap dua pasang (4 buah)………………………………………….5
5b. sayap bagian depan tidak seperti diatas …………………………7
7b. sayap 2 pasang dengan struktur yang mirip (serupa)……………10
10a. sayap sebagian atau seluruhnya sama sekali tertutup oleh sisik-sisik yang sangat kecil (gambar 81) ngengat, kupu-kupu ………………………………………..Lepidoptera

Jadi kunci identifikasi kupu-kupu 1a-2b-5b-7b-10a

Kunci identifikasi belalang 1b-2a-3b-5b-7a-8b-9b





PEMBAHASAN

Arthopoda berasal dari bahasa Yunani yaitu arthos, sendi dan podos, kaki oleh karena itu cir-ciri utama  hewan yang termasuk dalam filum ini adalah kaki yang tersusun atas ruas-ruas. Jumlah spesies anggota filum ini adalah terbanyak dibandingkan dengan filum lainnya yaitu lebih dari 800.000 spesies. Contoh anggota filum ini antara lain kepiting, udang, serangga, laba-laba, kalajengking, kelabang, dan kaki seribu, serta spesies-spesies lain yang dikenal hanya berdasarkan fosil. Habitat hewan anggota filum arthopoda di air dan di darat (Maskoeri, 1992: 150).
Pada praktikum ini yang diamati adalah filum dari Arthopoda . Pada filum ini ada 4 hewan yang akan diamati yang tergolong sebagai hewan Arthopoda antara lain: udang, kupu-kupu, laba-laba dan belalang. Pada udang memiliki karakteristik morfologi antara lain Bentuk tubuh memanjang, Warna tubuh putih kemerahan , jumlah pleopods 5 pasang, jumlah pereopods 6 pasang, panjang badan 6cm, panjang kepala 5cm, panjang antenna 15,5 cm, panjang ekor 3,5 cm, panjang pereopods 4,5cm, panjang pleopods 2,5 cm, berat 8 gram. Pada kupu-kupu memiliki karakteristik morfologi warna tubuh coklat ada bercak putih, simetri radial, panjang antenna 4 cm, panjang badan 2,5 cm panjang sayap keseluruhan 4 cm, panjang sayap belakang 2,8 cm, panjang sayap depan 1,2 cm, lebar sayap 4 cm, lebar tubuh 1 cm, berat 0,2 gram dan memiliki kunci identifikas 1a-2b-5b-7b-10a. Pada laba-laba memiliki karakter morfologi mempunyai 2 segmen tubuh, memiliki kaki 4 pasang, warna tubuh hitam bintik kuning, simetri bilateral, ukuran panjang 2 cm, lebar abdomen 0,3 cm, panjang chephalothorax 0,5 cm, berat 0,2 gram. Sedangkan karakter morfologi yang dimiliki oleh belalang berat 0,4 gram, simetri bilateral, warna hijau dan kuning bagian dasar dorsal, panjang antenna 0,8 cm, lebar tubuh 0,4 cm, panjang tubuh 2,5cm, dan memiliki kunci identifikasi 1b-2a-3b- 5b-7a-8b-9b




SIMPULAN

Dari hasil diatas bisa disimpulkan bahwasanya dari filum Arthropoda ini dari 4 hewan tersebut memiliki persamaan dan perbedaan yang sangat menonjol . di lihat dari persamaan 4 hewan tersebut sama-sama simetrinya bilateral,sama-sama memiliki segmen tubuh, pada hewan udang,kupu-kupu dan belalang sama-sama memiliki sebuah antenna. Sedangkan perbedaan yang terlihat dari ke-4 hewan tersebut yaitu daru segi ukuran tubuh, warna tubuh dan berat tubuh.




DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjojo, Mukayat Djarubito. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga, 1989.

Jasin, Maskoeri.  Zoologi Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya, 1992.

Rusyana, Adun. Zoologi Invertebrata. Bandung: ALFABETA, 2011.

Tjitsoepomo, gembong. 1998. Taksonomi Umum. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Kunci identifikasi belalang dan kupu-kupu sumber : Jumar .2008. Entomologi pertanian . Jakarta:Rineka Cipta.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Karakteristik Kelas Chondrichthyes (Ikan Pari)

Identifikasi, Morfologi ,Klasifikasi Serta Kladogram Spesies Filum Echinodermata dan Mollusca

Identifikasi, Morfologi ,Klasifikasi Serta Kladogram Spesies Filum Plathyhelminthes, Annelida dan Nematoda