Identifikasi, Morfologi ,Klasifikasi Serta Kladogram Spesies Filum Plathyhelminthes, Annelida dan Nematoda
Identifikasi,
Morfologi ,Klasifikasi Serta Kladogram Spesies Filum Plathyhelminthes, Annelida
dan Nematoda
Dwi Eka Utari
Tadris Biologi, Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Jember
NIM: T20158042
ABSTRAK
Plathyhelminthes
disebut juga sebagai cacing pipih memiliki karakteristik habitatnya di laut,
air tawar dan darat yang lembab. Hidupnya ada yang hidup bebas (free living) dan parasite. Plathyhelmintes
yang saya amati yaitu Fasciola hepatica (cacing hati). Fasciola hepatica (cacing hati) memiliki karakteristik morfologi memiliki bentuk yang pipih dorsoventral
, warna tubuh awalnya merah tapi setelah diberi alcohol warnanya jadi putih ,simetri
tubuh bilateral , cacing ini tidak memiliki segmen, daerah anterior (mulut),
daerah posterior (anus), ukuran tubuh P= 3cm L= 0,5cm D= 1cm, B= 0,1 gram.
Annelida disebut juga hewan bersegmen, hidup bebas , habitatnya di air laut,
air tawar dan darat. Annellida yang saya amati yaitu Hirudo medicinalis L
(lintah) yang memiliki karakter morfologi memiliki bentuk tubuh panjang
bersegmen , warna tubuh coklat kehitaman ,warna dorsal hijau tua, simetri tubuh
bilateral, anterior memiliki sucker yang kecil, sedangkan posterior memiliki
sucker yang besar, ukuran tubuh P= 6cm L=
2 cm B= 5,4 gram D= 4 cm. Sedangkan
Nematoda yang saya amati yaitu cacing gilig Ascaris Suum memiliki karakter
morfologi ,Memiliki bentuk tubuh memanjang dan ujung lancip , tidak bersegmen, jenis
kelamin jantan Warna tubuh saat belum terkena alcohol warnanya cream
kekuninggan tapi setelah terkena alcohol warnanya berubah menjadi putih tulang ,
Simetri tubuh bilateral, Ukuran tubuh P= 23 cm L= 0,5cm B= 2 gram D=1,5 cm.
Kata kunci: Plathyhelminthes
;
Annelida ; Nematoda
PENDAHULUAN
Dari praktikum yang dilakukan ini yaitu pranktikum cacing. Dimana didalam
praktikum ini dilakukan pengamatan terhadap 3 macam cacing yaitu dari Filum
Plathyhelminthes, Filum Annelida dan Filum Nematoda. Dalam praktikum ini
dilakukan untuk mengetahui perbedaan dan persamaan dari Filum-filum tersebut,
sehingga nanti bisa dapat menentukan klasifikasi dan juga dapat membuat
dendogram dan kunci klasifikasi. Sehingga dapat memudahkan untuk proses
mengidentifikasi. Penelitian ini sangat disarankan untuk menggunakan
dasar-dasar agama islam sebagai alasan dilakukanya penelitian ilmiah, seperti
telah dijelaskan dalam Al Quran surat Al- Jasiyah ayat 4 :
Dan pada
penciptakan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di
muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini,
(Tarsir jalalain) (dan
pada penciptaan kalian) penciptaan masing-masing diantaara kalian yaitu, mulai
dariair mani, lalu berupa darah kental, kemudian segumpal daging, lalu menjadi
manusia (dan) penciptaan (apa yang bertebaran) dimuka bumi (berupa
makhluk-makhluk yang melata) arti kata Ad-Daabbah adalah makhluk hidup yang
melata dipermukaan bumi yaitu berupa manusia dan lain-lainya (terdapat
tanda-tanda kekuasaan Allah dan keesaan-Nya bagi kaumyang meyakini adanya hari
berbangkit
Nematode ciri-cirinya yaitu Simetris bilateral, tripoblastik, tidak
memiliki appendages. Memiliki coelom
yang disebut pseudocoelomata ,Alat
pencernaan lengkap, Alat ekskresi
dengan sel renette atau sistem H, Belum memiliki organ peredaran darah,
respirasi dengan permukaan tubuh,Cincin
saraf yang mengellingi esofagus merupakan pusat sistem saraf, Berumah dua, fertilisasi internal, tidak
dapat melakukan reproduksi aseksual ,Hidup bebas
atau parasit. (Rita Shintawati,pdf file upi)
The Platyhelminthes comprise about
13 000 free-living and parasitic species. The name flatworm is derived from
well-known representatives such as the flukes or the tapeworms, although basal
flatworms are round in cross section. The parasitic forms have received, due to
their medical importance, the major interest. All platyhelminthes have a
compact body organization without body cavities. Their alimentary system is
sac-shaped and an anus is absent. In tapeworms, the intestine is entirely
reduced and nutrients are absorbed through the integument. The epidermis is
rich in glands; one conspicuous type is rhabdites, which are present in the
subtaxon Rhabditophora. Another characteristic of Rhabditophora is the
duo-gland adhesive system, which comprises two glands, one containing glue and
the other a substance that dissolves this glue. This system is extremely
efficient in the interstitial habitat, that is, between grains of sand in the
marine environment where the danger of being washed away by wave action is high ( Jurnal A. Schmidt-Rhaesa )
Justin Gerlach:2011 menyatakan dalam bukunya bahwa Annelida merupakan
suatu firum yang bisa dikatakan sangat beragat dimana didalamnya terdiri daric
acing yang khas contohnya yaitu pada lintah, air tawar, dan hirudinae. Spesies
terrestrial dan air tawar adalah cacing tanah oligochaeta dan lintah hirudin.
(AHA: 2017) annelida berasal dari bahasa yunani Annulus yang memiliki arti
cincin dan oidos yang artinya bentuk. Jadi, dapat disimpulkan bahwa annelida
merupakan cacing yang bentuknya seperti cincin. Annelina memiliki tubuh yang
selalu basah dan cici-cinya bernafas menggunakan kulitnya. Contoh Annelida
yaitu lintah, cacing tanah, polychaeta.
Identifikasi merupakan
kegiatan dasar dalam taksonomi. Identifikasi mencakup dua hal yaitu klasifikasi
dan tata nama. Jadi identifikasi adalah menentukan persamaan dan perbedaan
antara dua makhluk hidup, kemudian menentukan apakah keduanya sama atau tidak
baru kemudian memberi nama. Untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang baru saja
dikenal, kita memerlukan alat pembanding berupa gambar, realita atau specimen (awetan
hewan dan tumbuhan) hewan atau tumbuhan yang s()udah diketahui namanya, atau
kunci identifikasi. Kunci identifikasi disebut juga determinasi (Tjitrosoepomo,
1998).
METODE PENELITIAN
Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 26
Maret 2018. Tempat pelaksanaan di Laboratorium Terpadu IAIN Jember. Alat dan
bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini antara lain :Alat seksi ,papan seksi,
buku identifikasi, lembar pengamatan dan alat tulis, kaca pembesar (Loup)
spesimen Plathihelminthes, Annelida dan Nematoda . Prosedur kerja yang
dilakukan untuk pengamatan Plathihelminthes yaitu menyiapkan alat dan bahan,
meletakkan specimen diatas papan seksi ,mengamati specimen dengan menggunakan
kaca pembesar (loup), mencatat karakter morfologi yang meliputi: bentuk
tubuh,warna tubuh, simetri tubuh, daerah anterior dan posterior dan ukuran
tubuh (panjang dan lebar). Yang selanjutnya yaitu menggambar secara skematis
dan diberi keterangan bagian-bagian tubuh. Lalu menulis klasifikasi mulai dari
tingkat kingdom hingga spesiesnya dan menulis kunci identifikasi dan membuat
dendogram berdasarkan karakter morfologi yang telah diamati. Yang terakhir
menganalisis hasil pengamatan. Prosedur kerja saat pengamatan Annelida yaitu
menyiapkan alat dan bahan, meletakkan specimen diatas papan seksi , mengamati
specimen dengan menggunakan loup, mencatat karakter morfologi yang meliputi:
bentuk tubuh, warna tubuh, simetri tubuh, daerah anterior dan posterior, ukuran
tubuh (panjang dan lebar). Prosedur kerja yang dilakukan untuk pengamatan
nematode yaitu menyiapkan alat dan bahan, meletakkan specimen diatas papan
seksi ,mengamati specimen dengan menggunakan kaca pembesar (loup), mencatat
karakter morfologi yang meliputi: bentuk tubuh,warna tubuh, simetri tubuh,
daerah anterior dan posterior dan ukuran tubuh (panjang dan lebar). Yang
selanjutnya yaitu menggambar secara skematis dan diberi keterangan
bagian-bagian tubuh. Lalu menulis klasifikasi mulai dari tingkat kingdom hingga
spesiesnya dan menulis kunci identifikasi dan membuat dendogram berdasarkan
karakter morfologi yang telah diamati. Yang terakhir menganalisis hasil
pengamatan Selanjutnya menggambar secara skematis dan diberi keterangan
bagian-bagian tubuh. Lalu menulis klasifikasi mulai dari tingkat kingdom hingga
spesiesnya dan menulis kunci identifikasi dan membuat dendogram berdasarkan
karakter morfologi yang telah diamati. Yang terakhir menganalisis hasil
pengamatan.
HASIL
Tabel 1.
Tabel dibawah ini berisi tentang gambar Plathyhelminthes, Annelida dan Nematoda
beserta karakter morfologi dan klasifikasinya
1.
Plathyhelminthes Fasciola hepatica
|
Karakter
morfologi:
-
Memiliki bentuk pipih dorsoventral
-
Daerah anterior (sucker)
-
Daerah posterior (anus)
-
Warna tubuh asli
merah tapi setelah terkena alcohol jadi putih.
-
Simetri tubuh bilateral
-
Tidak bersegmen
-
P= 3cm L= 0,5cm B= 0,1 gram D= 1 cm
|
Klasifikasi
Kingdom = Animalia
Filum = Platyhelminthes
Class = Trematoda
Ordo = Plagiorchiida
Family = Fasciolidae
Genus = Fasciola
Spesies = Fasciola hepatica L.
|
2.
Annelida Hirudo medicinalis L (lintah)
|
Karakter
morfologi:
-
Memiliki bentuk tubuh yang panjang dan bersegmen
-
Daerah anterior (memiliki sucker yang kecil)
-
Daerah posterior (memiliki sucker yang besar)
-
Warna tubuh coklat kehitaman warna dorsal hijau tua
-
Simetri tubuh bilateral
-
Ukuran tubuh : P= 6 cm L= 2 cm D= 4cm B= 5,4
gram
|
Klasifikasi:
Kingdom = Animalia
Filum = Annelida
Class = Clitellata
Ordo = Hirudinida
Family = Hirudinidae
Genus = Hirudo
Spesies = Hirudo medicinalis L
|
3.
Nematoda Ascaris Suum
|
Karakteristik
morfologi
-
Memiliki bentuk tubuh memanjang dan lancip
-
Jenis kelamin jantan
-
Warna tubuh asli cream kekuningan tapi ketika
terkena alcohol maka berubah putih tulang
-
Tidak bersegmen
-
Simetri tubuh bilateral
-
Ukuran tubuh P= 23 cm L= 0,5 cm D=1,5 cm B= 2 gram
|
Klasifikasi
Kingdom =
Animalia
Filum = Nematoda
Class = Chromadorea
Ordo = Ascaridida
Family =
Ascarididae
Genus = Ascaris
Spesies = Ascaris Suum
|
Gambar 1.
Dandogram sampel yang diamati
PEMBAHASAN
Identifikasi merupakan
kegiatan dasar dalam taksonomi. Identifikasi mencakup dua hal yaitu klasifikasi
dan tata nama. Jadi identifikasi adalah menentukan persamaan dan perbedaan
antara dua makhluk hidup, kemudian menentukan apakah keduanya sama atau tidak
baru kemudian memberi nama. Untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang baru saja
dikenal, kita memerlukan alat pembanding berupa gambar, realita atau specimen
(awetan hewan dan tumbuhan) hewan atau tumbuhan yang sudah diketahui namanya,
atau kunci identifikasi. Kunci identifikasi disebut juga determinasi
(Tjitrosoepomo, 1998).
Plathyhelminthes yang saya amati yaitu Fasciola
hepatica (cacing hati). Fasciola
hepatica (cacing hati) memiliki karakteristik morfologi memiliki bentuk yang pipih dorsoventral ,
warna tubuh awalnya merah tapi setelah diberi alcohol warnanya jadi putih ,simetri
tubuh bilateral , cacing ini tidak memiliki segmen, daerah anterior (mulut),
daerah posterior (anus), ukuran tubuh P= 3cm L= 0,5cm D= 1cm, B= 0,1 gram.
Annellida yang saya amati yaitu Hirudo medicinalis L . Hirudo medicinalis
L yang memiliki karakter morfologi memiliki bentuk tubuh panjang bersegmen ,
warna tubuh coklat kehitaman ,warna dorsal hijau tua, simetri tubuh bilateral,
anterior memiliki sucker yang kecil, sedangkan posterior memiliki sucker yang
besar, ukuran tubuh P= 6cm L= 2 cm B= 5,4 gram D= 4 cm.
Sedangkan Nematoda yang saya amati yaitu cacing gilig Ascaris Suum
memiliki karakter morfologi ,Memiliki bentuk tubuh memanjang dan ujung lancip ,
tidak bersegmen, jenis kelamin jantan Warna tubuh saat belum terkena alcohol
warnanya cream kekuninggan tapi setelah terkena alcohol warnanya berubah
menjadi putih tulang , Simetri tubuh bilateral, Ukuran tubuh P= 23 cm L= 0,5cm
B= 2 gram D=1,5 cm.
SIMPULAN
Dari hasil diatas bisa disimbulkan bahwasanya dari
ketiga specimen tersebut tidak banyak memiliki persamaan hanya simetri dari
ketiga-tiganya tersebut sama yaitu sama-sama memiliki simetri bilateral
,mungkin dikarenakan beda filum dan spesies jadi tidak banyak memiliki
persamaan melainkan banyak memiliki perbedaan yaitu dari segi warna, tempat
cacing tersebut ditemukan, bentuk , posterior anteriornya ada yang memiliki
sucker da nada yang tidak, dari panjang,lebar,berat dan diameternya pun
bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA
A.Schmidt-Rhaesa. PLATYHELMINTHES,
NEMERTEA, AND “ASCHELMINTHES”.
Jurnal BIOLOGICAL SCIENCE FUNDAMENTALS AND
SYSTEMATICS – Vol. III
hal 3. Online, diakses pada tanggal 25/03/2018 http://www.eolss.net/sample-chapters/c03/e6-71-07-02.pdf
Gerlach,
Justin.2011. Crustacae, Platyhelmintes, Nematoda, Nemerrtea, Annelida,
Rotifera and Tardigrata of the Seychelles Island. Manchester:Siri
Scientific Press.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196812012001122-RITA_SHINTAWATI/E_LEARN_PARASIT/NEMATODA_USUS.pdf
Tjitsoepomo, gembong. 1998. Taksonomi
Umum. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Sangat membantu dan menambah pengetahuan
BalasHapus