Laporan Taksonomi Hewan Porifera dan Cnidaria
Porifera dan Cnidarea
Dwi Eka
Utari
Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,
IAIN Jember
NIM: T20158042
ABSTRAK
Porifera merupakan hewan yang berpori dan sering juga disebut hewan
berongga karena keseluruhan tubuhnya dipenuhi oleh lubang-lubang kecil yang
disebut pori. Porifera yang saya amati merupakan porifera spesies Chondrilla
nuculla . dimana spesies porifera ini memiliki karakteristik morfologi berwarna
coklat gelap, teksturnya lembut dan elastis, sprading horizontal,
amorphous,white pronounced, meandering lobes, globular lobes < 1 cm thick, reproduksi
menggunakan aseksual dan sexsual. Spesies ini memiliki kunci
identifikasi 1.2-2.1 (tabel 2). Cnidaria merupakan hewan yang tidak mempunyai
usus yang sesungguhnya . Cnidaria yang saya amati merupakan tergolong Spesies
Gardineroseris planulata, dimana cnidaria ini memiliki karakteristik
morfologi berbentuk padat ,radial, tipe
foliage, tipe coralit:meandroid, struktur diversity coral :meandroid, warna
tubuh merah muda, simetri tubuh (Asimetri) tahap individu polip. Spesies ini memiliki kunci identifikasi
1.1-2.2-3.1 (tabel 2). Tujuan praktikum ini yaitu
untuk mengidentifikasi porifera dan cnidaria yang kita temukan dari bentuk
,warna dan karakteristik yang dimilikinya
Kata kunci: Porifera ; Cnidaria
;kunci identifikasi
.
PENDAHULUAN
Mengidentifikasi suatu spesies tidaklah mudah karena membutuhkan
konsentrasi yang tinggi. Spesies porifera merupakan spesies yang memiliki
tekstur elastis ditubuhnya juga terdapat lubang-lubang kecil lubang-lubang
tersebut berfungsi untuk menyaring makanan lewat air . cnidaria kebalikan dari
porifera karena sifat dari cnidarian sendiri teksturnya keras menyerupai batu
laut .penulis disini akan menjelaskan tentang karakteristik dari masing-masing
spesies itu sendiri dari bentuk, warna,simetri tubuh dll.
Porifera merupakan hewan yang berpori dan sering juga disebut hewan
berongga karena seluruhan tubuhnya dipenuhi oleh lubang-lubang kecil yang
disebut pori. Hewan ini sederhana karena selama hidupnya menetap pada karang
atau permukaan benda keras lainya di dasar laut. Philum porifera yaitu spons hidup di air dan
sebagian besar hidup di air laut yang hangat dan dekat dengan pantai yang dangkal walaupun adSSa
pula yang hidup pada kedalaman 8500 meter bahkan lebih. Spons sering ditemukan
hidup melekat pada substrat yang keras dan hidupnya berkoloni yang statis atau
tidak bergerak. Spons belum memiliki alat-alat ekskresi khusus dan sisa
metabolismenya dikeluarkan melalui difusi yaitu dari sel tubuh ke epidermis
kemudian lingkungan hidup yang berair (Chambell, J.W. 1990)
Cnidaria merupakan hewan yang tidak mempunyai usus yang sesungguhnya,
tetapi pemberian nama dengan istilah “Hewan Berongga” itupun masih belum tepat
mengingat coelenterate adalah hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh yang
sebenarnya (coelom), yang dimiliki hanyalah sebuah rongga sentral yang ada
didalam tubuh yang disebut coelenteron merupakan alat yang berfungsi ganda,
yaitu sebagai alat pendengar sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh (Jasin,
1992).
Adapun peranan –peranan yang dimiliki oleh porifera dan cnidaria sangat
jelas tercantum dalam firman Allah SWT :
وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ
الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً
تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ
وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu),
agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu
mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat
bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari
karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur”. (QS: AnNahl: 14)
Identifikasi merupakan kegiatan dasar dalam taksonomi. Identifikasi
mencakup dua hal yaitu klasifikasi dan tata nama. Jadi identifikasi adalah
menentukan persamaan dan perbedaan antara dua makhluk hidup, kemudian
menentukan apakah keduanya sama atau tidak baru kemudian memberi nama. Untuk
mengidentifikasi makhluk hidup yang baru saja dikenal, kita memerlukan alat
pembanding berupa gambar, realita atau specimen (awetan hewan dan tumbuhan)
hewan atau tumbuhan yang sudah diketahui namanya, atau kunci identifikasi.
Kunci identifikasi disebut juga determinasi (Tjitrosoepomo, 1998).
METODE PENELITIAN
Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 12
Maret 2018. Tempat pelaksanaan di Laboratorium Terpadu IAIN Jember. Alat dan
bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini antara lain : loup (kaca pembesar),
alat seksi ,papan seksi, buku identifikasi, lembar pengamatan dan alat tulis,
spesimen porifera dan cnidaria . Prosedur kerja yang dilakukan untuk pengamatan
porifera yaitu menyiapkan alat dan bahan, meletakkan specimen diatas papan
seksi ,mengamati specimen dengan menggunakan kaca pembesar (loup), mencatat
karakter morfologi yang meliputi: bentuk tubuh,warna tubuh, simetri tubuh, tipe
skeleton/spikula, dan tipe kanal yang dimiliki. Yang selanjutnya yaitu
menggambar secara skematis dan diberi keterangan bagian-bagian tubuh. Lalu
menulis klasifikasi mulai dari tingkat kingdom hingga spesiesnya dan menulis
kunci identifikasi dan membuat dendogram berdasarkan karakter morfologi yang
telah diamati. Yang terakhir menganalisis hasil pengamatan. Prosedur kerja saat
pengamatan cnidarian yaitu menyiapakan alat dan bahan, meletakkan specimen diatas
papan seksi , mengamati specimen dengan menggunakan loup, mencatat karakter
morfologi yang meliputi: bentuk tubuh, warna tubuh, tahap individu
(polip/medusa) ,tipe nematocysts,tipe pertumbuhanya (growth form) , tipe
corralite , tipe columela. Selanjutnya menggambar secara skematis dari mulai
mulut/anus, tentakel, corallite ,oral disc, poliform lobes ,calice ,Ridges
&valley, septa dan septa teeth, collumela, corallum. Lalu menulis
klasifikasi mulai dari tingkat kingdom hingga spesiesnya dan menulis kunci
identifikasi dan membuat dendogram berdasarkan karakter morfologi yang telah
diamati. Yang terakhir menganalisis hasil pengamatan.
HASIL
Tabel 1. Tabel dibawah ini berisi
tentang gambar porifera dan cnidaria beserta karakter morfologi dan klasifikasinya
Porifera
|
Cnidaria
|
|
|
Karakter
morfologi:
-
Amourphous
-
Globular lobes < 1 cm thick
-
Sprading horizontal
-
With pronounced
-
Loucones
-
Meandering lobes
-
Consistensi 15 soft ,elastis, thought,meminscens
-
Colour= dark-brown
-
Reproduksi seksual dan aseksual
|
Karakter
morfologi:
-
Berbentuk padat
-
Radial
-
Tipe foliage
-
Tipe coralite meandroid
-
Struktur diversity coral meandroid
-
Warna tubuh merah muda
-
Simetri tubuh (asimetri)
-
Tahap individu polip
|
Klasifikasi
Kingdom = Animalia
Filum = Porifera
Class =
Demospongiae
Ordo = Chondrosida
Family = Chondrillidae
Genus = Chondrilla
Spesies = Chondrilla Nuculla
|
Klasifikasi:
Kingdom = Animalia
Filum = Cnidaria
Class = Anthozoa
Ordo = Scleructinia
Family = Agunciidae
Genus = Gardineroseris
Spesies = Gardineroseris planulata
|
Gambar 1. Dandogram sampel yang diamati
Tabel Kunci identifikasi
1.1 Sesil, tipe foliage,marine……………………………………………………………………..2
1.2 Sesil, tidak ada jaringan dan organ…………………………………………………….........2
2.1 Simetri radial, osculum, coanoid, sponging fiber………………Porifera
(chondrilla nuculla)
2.2 Simetri asimetri,berwarna merah muda……………………………………………………..3
3.1 tahap individu polip, tipe coralite meandroid …………Cnidaria
(Gardineroseris planulata)
|
Porifera (Chondrilla nuculla) 1.2-2.1
Cnidaria (Gardineroseris planulata) 1.1-2.2-3.1
|
PEMBAHASAN
Kingdom Animalia adalah salah satu kingdom yang memiliki anggota yang
paling banyak dan bervariasi. Secara garis besar kingdom Animalia dapat
dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu golongan vertebrata (hewan bertulang
belakang) dan golongan invertebrate (hewan tak bertulang belakang). Dalam
klasifikasi kingdom Animalia, paling tidak ada dua ciri yang membedakan
struktur tubuh suatu hewan. Dua ciri tersebut antara lain berdasarkan simetri
tubuh dan lapisan tubuh. invertebrate dikelompokkan menjadi delapan filum,yaitu
Porifera, Coelentera, Plathyhelmintes, Nemathelminthes, Annelida ,Mollusca, Arthropoda
dan Achinodermata (Mayr, 1969).
Porifera merupakan hewan
yang berpori dan sering juga disebut hewan berongga karena seluruhan tubuhnya
dipenuhi oleh lubang-lubang kecil yang disebut pori. Hewan ini sederhana karena
selama hidupnya menetap pada karang atau permukaan benda keras lainya di dasar
laut. Philum porifera yaitu spons hidup
di air dan sebagian besar hidup di air laut yang hangat dan dekat dengan pantai yang dangkal walaupun
adSSa pula yang hidup pada kedalaman 8500 meter bahkan lebih. Spons sering
ditemukan hidup melekat pada substrat yang keras dan hidupnya berkoloni yang
statis atau tidak bergerak. Spons belum memiliki alat-alat ekskresi khusus dan
sisa metabolismenya dikeluarkan melalui difusi yaitu dari sel tubuh ke
epidermis kemudian lingkungan hidup yang berair (Chambell, J.W. 1990)
Porifera yang saya amati
merupakan spesies chondrilla nuculla . porifera jenis ini selain tubuhnya yang
elastis ia memili lubang-lubang kecil yang bernama ostikulum, lubang-lubang
yang lainya yaitu sedikit besar dan fungsinya untuk menyaring makanan melewati
air. spesies ini memiliki karakter morfologi yang begitu menarik salah satunya
dari warnanya yang bagus yaitu dark-brown, amorphous, globular lobes < 1 cm
thick, sprading horizontal ,with pronounced , deeply are inconspicuous incised
and loucones, meandering lobes, consistensi 15 soft elastic thought,
meminscens, pertumbuhanya menggunakan aseksual(tunas) dan seksual(zygote).
Spesies ini memiliki kunci identifikasi 1.2-2.1 (tabel 2).
Pada cnidaria reproduksi
vegetative dan generative berlangsung secara metagenesis (bergiliran). Secara
vegetative yaitu dengan membentuk tunas dan polip dan secara generative yaitu
dengan menghasilkan ovum (gamet betina) dan spermatozoid (gamet jantan) yang
dihasilkan cnidaria berbentuk medusa, medusa menghasilkan ovum dan spermatozoid
yang dilepaskan ke air untuk melakukan pembuahan yang menghasilkan zigot dan
tumbuh menjadi larva (planula) dimana planula akan berenang dan akhirnya akan
akan menempel pada substrat yang nantinya tumbuh menjadi polip muda dimana
polip tumbuh dalam kelompok yang seolah-olah satu individu ( Jasin,1989).
Cnidaria yang saya amati merupakan spesies dari Gardineroseris planulata
ciri-ciri yang anampak pada tubuhnya yaitu memiliki tekstur yang keras.
Struktur tubuhnya memiliki coralite, septa dan oral disc. Spesies ini memiliki
karakteristik morfologi yang bagus selain tubuhnya keras tetapi warna tubuhnya
begitu cantik yaitu warna merah muda, spesies ini termasuk tipe foliage, tipe
coralite yang dimiliki meandroid, struktur diversity coral meandroid, cnidarian
ini memiliki simetri tubuh yang asimetri , tahap individu dari spesies ini
yaitu polip, dan radial. Spesies ini memiliki kunci identifikasi 1.1-2.2-3.1
(tabel 2).
SIMPULAN
Dari hasil diatas bisa disimbulkan bahwasanya specimen
Porifera dan Cnidaria yang saya amati memiliki karakteristik berbeda-beda dan
bermacam-bentuknya . Dari specimen porifera sendiri Porifera yang saya amati merupakan spesies
chondrilla nuculla . porifera jenis ini selain tubuhnya yang elastis ia memili
lubang-lubang kecil yang bernama ostikulum, lubang-lubang yang lainya yaitu
sedikit besar dan fungsinya untuk menyaring makanan melewati air. spesies ini
memiliki karakter morfologi yang begitu menarik salah satunya dari warnanya
yang bagus yaitu dark-brown, amorphous, globular lobes < 1 cm thick,
sprading horizontal ,with pronounced , deeply are inconspicuous incised and
loucones, meandering lobes, consistensi 15 soft elastic thought, meminscens,
pertumbuhanya menggunakan aseksual(tunas) dan seksual(zygote). Spesies ini
memiliki kunci identifikasi 1.2-2.1 (tabel 2). Sedangkan Cnidaria yang saya
amati merupakan spesies dari Gardineroseris planulata ciri-ciri yang anampak
pada tubuhnya yaitu memiliki tekstur yang keras. Struktur tubuhnya memiliki
coralite, septa dan oral disc. Spesies ini memiliki karakteristik morfologi
yang bagus selain tubuhnya keras tetapi warna tubuhnya begitu cantik yaitu
warna merah muda, spesies ini termasuk tipe foliage, tipe coralite yang dimiliki
meandroid, struktur diversity coral meandroid, cnidarian ini memiliki simetri
tubuh yang asimetri , tahap individu dari spesies ini yaitu polip, dan radial.
Spesies ini memiliki kunci identifikasi 1.1-2.2-3.1 (tabel 2).
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,N.A,dkk.1990.Biologi jilid 1,2 dan 3.Jakarta:Erlangga.
Jasin
M. 1989. Sistematika hewan Vertebrata dan invertebrate. Sinar wijaya,
Surabaya.
Mayr,
E. 1969. Principles of systematic zoology, New Delhi : Tata McGraw.Hill
publishing Company.
Tjitsoepomo,
gembong. 1998. Taksonomi Umum. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
Komentar
Posting Komentar